Wednesday 10 November 2010

~Sembelih Kerbau Tolak Bala Merapi???~

Isu dan prediksi yang meresahkan bermunculan seiring dengan menggeliatnya Gunung Merapi. Untuk itu, upacara tolak bala berupa penyembelihan kerbau pun digelar di Tugu Yogyakarta.


Upacara bernama asli kuat maheso luwung saji rojosunya ini diselenggarakan oleh paguyuban Tri Tunggal. Ritual ini memang dikhususkan terkait kondisi Yogyakarta yang tengah terkena bencana letusan gunung Merapi.



“Selain karena bencana dalam hal ini Merapi. Upacara ini digelar untuk menepis prediksi yang menyebut akan melebur,” ujar pemimpin ritual yang sekaligus pendiri paguyuban Tri Tunggal, Romo Sapto, kepada wartawan di sekitaran Tugu Jogja, Senin (8/11/2010) malam. (Sumber: www.detik.com)

Sanggahan:

Menyembelih hewan dalam rangka ritual adalah perbuatan yang tidak boleh dipersembahkan kepada selain Allah. Barangsiapa yang melakukannya maka Allah melaknatnya. Pelakunya telah melakukan kemusyrikan, yang apabila dia mati dalam keadaan tidak bertaubat darinya maka dia akan dihukum kekal di dalam neraka. Surga haram baginya. Seluruh amalnya akan musnah bagaikan debu yang berterbangan. Penyesalan dan kesedihan, itulah kesudahan yang akan dia rasakan pada hari kemudian.


Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah; Sesungguhnya sholatku, nusuk/sembelihan-ku, hidup dan matiku, semuanya adalah untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan dengan itulah aku diperintahkan, sedangkan aku adalah orang yang pertama-tama pasrah.” (QS. al-An’am: 162-163).


Sa’id bin Jubair dan adh-Dhahhak menafsirkan bahwa kata ‘nusuk’ dalam ayat tersebut bermakna ‘sembelihan’ (Qurrat al-’Uyun al-Muwahhidin, hal. 67).

Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwasanya menyembelih -dalam rangka ritual- tidak boleh ditujukan kecuali untuk Allah. Ini artinya menyembelih termasuk jenis ibadah, sedangkan menujukan ibadah kepada selain Allah adalah kemusyrikan (lihat al-Jadid fi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 86).



Barangsiapa yang menyembelih untuk selain Allah entah itu jin, berhala, ataupun kubur maka keadaannya sama dengan orang yang mengerjakan sholat dan beribadah kepada selain Allah (Syarh Kitab at-Tauhid Syaikh Ibnu Baz, hal. 68)

Dalam ayat lainnya, Allah ta’ala memerintahkan (yang artinya), “Maka lakukanlah sholat dan sembelihlah kurban untuk Tuhanmu.” (QS. al-Kautsar: 2). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah…” (HR. Muslim).

Dalil-dalil ini menunjukkan bahwa menyembelih untuk selain Allah -dalam rangka ritual- adalah perbuatan yang diharamkan. Bahkan keharaman yang paling haram, karena hal itu termasuk kemusyrikan. Tidak berhenti di situ saja, daging hewan yang disembelih untuk selain Allah pun haram untuk dimakan. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Diharamkan atas kalian bangkai, darah, daging babi, dan daging hewan yang dipersembahkan untuk selain Allah…” (QS. al-Ma’idah: 3).


Dari sini, kita bisa mengetahui bahwa perbuatan sebagian orang yang ingin menolak bala/bencana dengan cara menyembelih hewan untuk dipersembahkan kepada makhluk gaib (baca: jin) yang ‘menguasai’ tempat-tempat tertentu -seperti gunung, laut, pohon, jembatan, dan lain sebagainya- merupakan tindakan yang sangat membahayakan. Perbuatan yang mereka lakukan bukan menolak bala, akan tetapi justru mengundang murka Allah ta’ala. Allahul musta’aan.


Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah, sungguh Allah haramkan atasnya surga dan tempat tinggalnya adalah neraka, dan bagi orang-orang zalim itu tidak ada penolong sama sekali.” (QS. al-Ma’idah: 72).

Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik kepada-Nya, dan masih akan mengampuni dosa-dosa lain yang berada di bawah tingkatannya, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. an-Nisaa’: 48).


Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang kafir yaitu dari kalangan ahli kitab dan orang-orang musyrik pasti berada di neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk.” (QS. al-Bayyinah: 6)


Apabila umat manusia merasa takut terhadap ancaman bencana gempa, letusan gunung berapi dan gelombang Tsunami, maka sudah semestinya mereka lebih merasa takut terhadap musibah ini; musibah aqidah dan petaka iman yang menghancurkan kehidupan…


Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami jalan kebenaran dan berikan kepada kami kekuatan dan kemauan untuk mengikutinya.

Wednesday 29 September 2010

~Bimbing Anak-Anakmu Solat Selalu~

Kewajiban ibu terhadap anak-anaknya ialah mengajari dan membiasakan mereka shalat., persis seperti apa yang dilakukannya agar mereka belajar. Atau ketika menyuruh mereka segera tidur agar esok hari bisa bangun pagi dan berangkat sekolah dengan semangat.

Ada sebagian ibu, .. "Semoga Allah menunjuki mereka" ... yang membentak anaknya atau memukulnya ketika ia tak mau belajar atau tak mau segera tidur. Akan tetapi saat anaknya tak mau shalat, ia bersikap masa bodoh.

Ukuran paling nyata kesuksesan orang tua dalam mendidik anak adalah manakala anak selalu menjalankan shalat lima waktu. Dan tiada kegagalan yang lebih fatal dari kegagalan orang tua dalam membiasakan anaknya salat lima waktu.

" Sesungguhnya batas antara seorang muslim dengan kesyirikan atau kekafiran adalah meninggalkan shalat". (HR Muslim)

Bagaimana dengan anak kita ? apakah ia selalu menunggu ajakan atau teguran kita untuk shalat ? Atau ia hanya mau shalat ketika dalam pengawasan kita, lalu tatkala jauh dari kita, ia meninggalkannya ? Atau bahkan sangat bandel ketika disuruh shalat ? ...

Firman Allah SWT, " Perintahkanlah keluargamu untuk shalat, dan bersabarlah kamu dalam hal ini, Kami tidaklah meminta rezeki darimu, namun Kamilah yang memberimu rezeki, dan kesudahan yang baik itu ialah bagi (orang yang) takwa". (QS. Thaha ;132)


~ HERAN dengan ORANG TUA yang MASA BODOH terhadap SHALAT ANAKnya ~

( * Pengalaman Seorang Ibu dengan Anaknya ):
" Pengalamanku dengan anakku ialah saat ia berumur 7 (tujuh) tahun, aku tak pernah menekannya atau memukulnya untuk shalat agar ia tidak membencinya. Akan tetapi aku berbicara dengan lembut dan tidak berteriak didepannya, kukatakan kepadanya, ;
" Kalau kamu tidak mau shalat, Allah akan murka kepadamu. Kalau sudah begitu, Dia takkan memasukkanmu dalam Jannah yang penuh dengan apa-apa yang kau sukai. Bukankah kamu ingin agar kita berkumpul kembali di Jannah, kamu, ibu, dan bapak ? Nah kalo begitu kita harus rajin shalat lima waktu dan selalu taat kepada Allah SWT ".

Kata-kata ini kuucapkan kepadanya tiap hari. Aku juga banyak bercerita tentang sifat-sifat Jannah kepadanya agar ia semakin rindu, lalu terdorong untuk shalat. Alhamdulillah kini anakku shalat pada waktunya secara berjamaah di masjid, hingga ia dewasa. Sungguh, dahulu usahaku lebih giat dari ini terhadap seluruh anakku, baik yang laki-laki maupun perempuan.

Kata-kata ini kutulis bagi setiap ibu yang acuh dan tidak mau mengajari anaknya shalat. Ingatlah bahwa anak-anak adalah tanggung jawabmu, dan engkau akan ditanya oleh Allah tentang mereka, lantas apakah jawabanmu nanti .... ?

Sesungguhnya doa memiliki kekuatan ajaib dan pengaruh yang kuat. Berapa kali sudah tidak terhitung lagi aku berdoa dengan doa berikut

" Rabbi, jadikanlah aku dan anak keturunanku sebagai orang yang menegakkan shalat, Ya Allah kabulkanlah doa ini." (QS Ibrahim ;40)

Hingga Allah memperlihatkan kepadaku saat anak-anakku yang masih kecil sering kali memungut sajadah dan shalat dengan sendirinya tanpa kuperintahkan sedikitpun, padahal kondisi fisik mereka sedang kelelahan. Akan tetapi Allah-lah yang memudahkan hal ini berkat karunia dan taufik-Nya semata... Alhamdulillah...

Tempatkanlah putera-puteri kita dalam hati kita. Jagalah mereka dari Api Neraka dan murka Sang Penguasa, sebab tatkala mata mereka menatap kita, mereka berkata,... " Ingatlah amanat yang kau emban, jangan kau sia-siakan kami !" ...

Berjuanglah demi mereka, sebab anak-anak bukanlah sekedar perhiasan dunia semata, namun mereka juga UJIAN !.. maka, luluskah kita dalam ujian tersebut ?... Cobalah, karena merintis memang tak mudah, setelah itu barulah akan terjadi loncatan.

Wallahu'alam...

oleh:SEJADH KALBU....

~Mutiara Kata Tentang Cinta~

Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

Hamka

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

Hamka

Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.

Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)

Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.

Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)

Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.

Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)

Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.

Ali bin Abi Thalib

Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.

A’idh Al-Qorni

Demikianlah beberapa kutipan dari sedikit tokoh-tokoh islam yang semoga bisa kita ambil hikmahnya. Semoga Allah memudahkan saya untuk menambah koleksi ini dan memberikan manfaat kepada pembacanya.

~Bersangka Baik Dengan Allah~


Ada sebuah kampung di pedalaman Tanah Jawa. Di situ ada seorang perempuan tua yang sangat kuat beribadat. Pekerjaannya ialah membuat tempe dan menjualnya di pasar setiap hari …. Ia merupakan satu-satunya sumber pendapatannya untuk menyara hidup. Tempe yang dijualnya merupakan tempe yang dibuatnya sendiri.

Pada suatu pagi, seperti biasa, ketika beliau sedang bersiap-siap untuk pergi menjual tempenya, tiba-tiba dia tersedar yang tempenya yang diperbuat daripada kacang soya hari itu masih belum menjadi, separuh jadi. Kebiasaannya tempe beliau telah masak sebelum bertolak. Diperiksanya beberapa bungkusan yang lain. Ternyatalah kesemuanya belum masak lagi.

Perempuan tua itu berasa amat sedih sebab tempe yang masih belum menjadi pastinya tidak akan laku dan tiadalah rezekinya pada hari itu. Dalam suasana hatinya yang sedih, dia yang memang kuat beribadah teringat akan firman Allah yang menyatakan bahawa Allah dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahawa bagiNya tiada yang mustahil. Lalu diapun mengangkat kedua tangannya sambil berdoa, “Ya Allah, aku memohon kepadaMu agar kacang soya ini menjadi tempe …. Amin”

Begitulah doa ringkas yang dipanjatkan dengan sepenuh hatinya. Dia sangat yakin bahawa Allah pasti mengabulkan doanya. Dengan tenang perempuan tua itu menekan-nekan bungkusan bakal tempe dengan hujung jarinya dan dia pun membuka sikit bungkusan itu untuk menyaksikan keajaiban kacang soya itu menjadi tempe. Namun, dia termenung seketika sebab kacang tu masih tetap kacang soya.

Namun dia tidak putus asa, sebaliknya berfikir mungkin doanya kurang jelas didengar oleh Allah. Maka dia pun mengangkat kedua tangannya semula dan berdoa lagi. “Ya Allah, aku tahu bahawa tiada yang mustahil bagiMu. Bantu lah aku supaya hari ini aku dapat menjual tempe kerana inilah mata pencarianku. Aku mohon agar jadikanlah kacang soyaku ini kepada tempe, Amin”

Dengan penuh harapan dan debaran dia pun sekali lagi membuka sedikit bungkusan tu. Apakah yang terjadi? Dia termangu dan hairan apabila tempenya masih tetap begitu !!!! Sementara itu hari pun semakin meninggi sudah tentu pasar sudah mula didatangi ramai orang. Dia tetap tidak kecewa atas doanya yang belum terkabul. Walaubagaimanapun kerana keyakinannya yg sangat tinggi dia bercadang untuk tetap pergi ke pasar membawa barang jualannya itu. Perempuan tua itu pun berserah pada Tuhan dan meneruskan pemergian ke pasar sambil berdoa dengan harapan apabila sampai di pasar kesemua tempenya akan masak.

Dia berfikir mungkin keajaiban Allah akan terjadi semasa perjalanannya ke pasar. Sebelum keluar dari rumah, dia sempat mengangkat kedua tangannya untuk berdoa. “Ya Allah, aku percaya, Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju ke pasar, Engkau kurniakanlah keajaiban ini buatku, jadikanlah tempe ini. Amin”. Lalu dia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan dia tetap tidak lupa membaca doa di dalam hatinya.

Sesampai sahaja di pasar, segera dia meletakkan barang-barangnya. Hatinya betul-betul yakin yang tempenya sekarang mesti sudah menjadi. Dengan hati yg berdebar-debar dia pun membuka bakulnya dan menekan-nekan dengan jarinya setiap bungkusan tempe yang ada.

Perlahan-lahan dia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Tempenya masih belum menjadi !!!! Dia pun kaget seketika lalu menarik nafas dalam-dalam. Dalam hatinya sudah mula merasa sedikit kecewa dan putus asa kepada Allah kerana doanya tidak dikabulkan.

Dia berasakan Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan padanya, inilah satu-satunya punca rezekinya, hasil jualan tempe. Dia akhirnya cuma duduk sahaja tanpa mempamerkan barang jualannya sebab dia berasakan bahawa tiada orang yang akan membeli tempe yang baru separuh menjadi. Sementara itu hari pun semakin petang dan pasar sudah mulai sepi, para pembeli sudah mula kurang.

Dia meninjau-ninjau kawan-kawan sesama penjual tempe, tempe mereka sudah hampir habis. Dia tertunduk lesu seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan bahawa hari ini tiada hasil jualan yang boleh dibawa pulang. Namun jauh di sudut hatinya masih menaruh harapan terakhir kepada Allah, pasti Allah akan menolongnya. Walaupun dia tahu bahawa pada hari itu dia tidak akan dapat pendapatan langsung, namun dia tetap berdoa buat kali terakhir, “Ya Allah, berikanlah penyelesaian terbaik terhadap tempeku yang belum menjadi ini.”

Tiba-tiba dia dikejutkan dengan teguran seorang wanita.

“Maaf ya, saya ingin bertanya, Makcik ada tak menjual tempe yang belum menjadi? Dari tadi saya sudah pusing keliling pasar ini untuk mencarinya tapi masih belum berjumpa lagi.” Dia termenung dan terpinga-pinga seketika. Hatinya terkejut sebab sejak berpuluh tahun menjual tempe, tidak pernah seorang pun pelanggannya mencari tempe yang belum menjadi. Sebelum dia menjawab sapaan wanita di depannya itu, cepat-cepat dia berdoa di dalam hatinya “Ya Allah, saat ini aku tidak mahu tempe ini menjadi lagi. Biarlah tempe ini seperti semula, Amin”. Sebelum dia menjawab pertanyaan wanita itu, dia membuka sedikit daun penutup tempenya. Alangkah seronoknya dia, ternyata memang benar tempenya masih belum menjadi! Dia pun rasa gembira dalam hatinya dan bersyukur pada Allah. Wanita itu pun memborong habis kesemua tempenya yang belum menjadi itu.

Sebelum wanita tu pergi, dia sempat bertanya wanita itu, “Mengapa hendak membeli tempe yang belum jadi?” Wanita itu menerangkan bahawa anaknya yang kini berada di England teringin makan tempe dari desa.. Memandangkan tempe itu akan dikirimkan ke England, si ibu tadi kenalah membeli tempe yang belum jadi lagi supaya apabila sampai di England nanti akan menjadi tempe yang sempurna. Kalau dikirimkan tempe yang sudah menjadi, nanti di sana tempe itu sudah tidak elok lagi dan rasanya pun kurang sedap.

Perempuan tua itu pun kehairanan dan berfikir rupa-rupanya doanya sudah pun dimakbulkan oleh Tuhan…

Moral:

Pertama: Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan sewaktu berdoa, padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita perlukan dan apa yang terbaik untuk diri kita.

Kedua:. Sentiasalah berdoa dalam menjalani kehidupan seharian kita sebagai hambaNya yang lemah. Jangan sekali-kali berputus asa terhadap apa yang dipinta. Percayalah bahawa Tuhan akan mengabulkan doa kita sesuai dengan rancanganNya yang mungkin di luar jangkaan kita.

Ketiga : Tiada yang mustahil bagi Tuhan.

Keempat : Kita sering ingin Allah memenuhi hak kita sedang kita tidak pernah mahu memenuhi hak Allah seperti menjaga SEMBAHYANG 5 WAKTU , menyegerakan solat, berkata-kata perkara yang berfaedah dan berpesan ke arah kebaikan..

Oleh itu, hantarlah kepada sahabat yang lain agar kebaikan boleh sama dikongsi. Mudah-mudahan Allah suka dengan apa yang kita buat.





Monday 9 August 2010

~Ahlan wansahlan Ya Ramadhan~


Ramadhan dinanti penuh gembira,
meriah susana perbanyak ibadah,
sunat Tarawih ditunai bersama,
menyemai "Kasih" dirumah Allah...

Setahun sekali datangnya menyapa,
mebentuk iman menunai ibadah,
bukan sekadar menahan lapar dahaga,
juga mendidik melakukan sunnah...

Sebulan ditempuh dengan sabar,
menguji ketahanan dan juga iman,
didiklah anak melawan sukar,
moga betambah pahala amalan...

menjalin ukhwah sesama insan,
bersedekah ikhlas mendidik jiwa,
usah lupa pada yeng kekurangan,
bantuan dihulur kerna kasihNya...

Salam Ramadhan buat semua,
moga ibadah diterima sempurna,
berkasih sayang melerai sengketa,
memupuk iman,maruah terjaga....

AHLAN WANSAHLAN YA RAMADHAN...SELAMAT BERPUASA...SELAMAT BERIBADAH
...SELAMAT BERTARAWIH...

Thursday 5 August 2010

perkongsian~hadis~

Tujuh Golongan Insan Contoh

Hadith :

Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya:

” Sebilangan manusia yang dinaungi Allah di bawah naungan-Nya pada hari kiamat iaitu hari yang tidak ada sebarang naungan padanya selain daripada naungan Allah; di antaranya ialah: Pemerintah yang adil, pemuda yang hidupnya sentiasa dalam mengerjakan ibadah kepada tuhannya, orang yang hatinya sentiasa terikat dengan masjid, dua orang yang berkasih sayang kerana Allah di mana kedua-duanya berkumpul dan berpisah untuk mendapat keredaan Allah, orang yang dipujuk oleh perempuan yang kaya lagi rupawan untuk bersatu dengannya lalu ia menolak dengan berkata:” Aku takut kepada Allah!”, orang yang bersedekah secara bersembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberi oleh tangan kanannya, dan orang yang menyebut atau mengingat Allah dengan keadaan tidak ada dalam ingatannya perkara lain, lalu menitis air matanya kerana mengingatkan sifat Jalal dan sifat Jamal Allah.”

Riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah

HuraianPengajaran hadis:

i) Terdapat tujuh golongan yang bakal mendapat naungan di hari akhirat kelak iaitu :

a) Pemerintah yang adil- Ini kerana tanggungjawab yang dipikul oleh pemerintah dalam melaksanakan keadilan itu adalah perkara yang amat berat dan bukanlah mudah bagi seorang pemimpin untuk melaksanakan keadilan terhadap semua rakyatnya. Sekiranya keadilan ini berjaya ditunaikan, ganjarannya adalah amat besar sekali. Namun jika gagal, dia menjadi pemerintah yang zalim dan azab menanti di akhirat kelak.

b) Pemuda yang hidupnya sentiasa dalam mengerjakan ibadah kepada tuhannya – Ini kerana sebaik-baik masa dan semahal-mahal harganya di dalam hidup seseorang manusia adalah ketika di alam remaja kerana di usia muda seseorang itu mendapat peluang yang banyak untuk menghadapi masa hadapannya, badannya sentiasa sihat, tenaganya kuat, pendengaran dan penglihatannya tajam dan sempurna. Bahkan di masa muda juga berbagai-bagai ujian dan godaan terpaksa ditempuhi. Maka beruntunglah pemuda yang berjaya melepasi rintangan-rintangan ini bahkan usia mudanya itu diisi dengan amal ibadat serta memberikan khidmat cemerlang kepada agama, masyarakat dan negara.

c) Orang yang hatinya sentiasa terikat dengan masjid - Sesungguhnya terdapat hadis yang menyebutkan bahawa dua hayunan kaki yang melangkah ke masjid ganjarannya amat besar di sisi Allah S.W.T dan diketegorikan sebagai suatu sedekah. Maka apatah lagi bagi orang yang hatinya sentiasa terikat dengan masjid dan sentiasa mengunjunginya untuk beribadah, ganjarannya tentulah lebih besar lagi.

d) Dua orang yang berkasih sayang kerana Allah di mana kedua-duanya berkumpul dan berpisah untuk mendapat keredaan Allah- Hubungan yang terjalin di atas dasar yang bercanggah dengan syariat sehingga melanggar batas-batas agama, adab kesopanan dan sebagainya adalah hubungan yang menjurus ke arah dosa dan maksiat. Seharusnya ikatan kasih sayang yang dijalinkan sesama manusia mestilah ikhlas kerana Allah agar perhubungan tersebut mendapat pahala, restu dan keberkatan daripada-Nya.

e) Orang yang dipujuk oleh perempuan yang kaya lagi rupawan untuk bersatu (berzina) dengannya lalu ia menolak dengan berkata:” Aku takut kepada Allah!”- Ini menunjukkan tentang keimanan dan ketaqwaan yang sebenar telah berjaya menangkis segala bentuk godaan yang datang. Hal ini bukanlah mudah kerana tanpa kekuatan iman seseorang itu pasti akan mudah terpengaruh dengan bisikan nafsu dan akhirnya terjebak dalam perbuatan zina tanpa takut tentang dosanya.

f) Orang yang bersedekah secara bersembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberi oleh tangan kanannya -Ia menggambarkan mengenai keikhlasan hati orang yang bersedekah. Sesungguhnya tidak ramai orang yang dapat menyembunyikan kebaikan yang dilakukannya melainkan akan terdapat jua perasaan riya’ dan ingin menunjuk-nunjuk supaya mendapatkan pujian atau sanjungan dari orang ramai atau sekurang-kurangnya ada orang yang mengetahui kebaikan yang dilakuknnya itu.

g) Orang yang menyebut atau mengingati Allah dengan keadaan tidak ada dalam ingatannya perkara lain, lalu menitis air matanya kerana mengingatkan sifat Jalal dan sifat Jamal Allah- Inilah sifat muslim mukmin sejati yang mempunyai perasaan cintakan Allah dengan sepenuh hatinya. Dia sentiasa memikirkan dan menghayati tentang kejadian dan keagungan ciptaan Allah serta sifat-sifat-Nya yang Maha Agung. Oleh yang demikian hati, fikiran dan jiwanya terhindar daripada perkara-perkara yang melalaikan.

Sumber : Jabatan Kemajuan Islam Malaysia